Saya percaya, sebagian besar dari kita tumbuh dengan satu pertanyaan yang sering banget dilontarkan orang dewasa, “Cita-citamu apa?” Lalu, tanpa banyak berpikir, kita jawab, “Dokter,” “Guru,” atau “Insinyur.” Jawaban yang sudah sering kita dengar sejak kecil, dan rasanya itu hal yang benar untuk dikatakan. Mungkin kamu juga seperti itu waktu kecil, kan? Rasanya seru punya cita-cita profesi pekerjaan yang kedengarannya keren, jelas, dan membanggakan.
Tapi, semakin lama, saya sadar satu hal penting. Cita-cita yang terlalu terpaku pada satu profesi justru membuat langkah kita jadi sempit.
Kenapa? Karena dunia ini terus bergerak.
Banyak profesi yang dulunya dianggap menjanjikan, sekarang sudah berubah atau bahkan nggak ada lagi. Sementara di waktu yang sama, muncul profesi-profesi baru yang sebelumnya nggak pernah kita pikirkan.
Itulah kenapa saya lebih percaya bahwa cita-cita seharusnya bukan soal profesi pekerjaan tertentu, tapi soal kemampuan. Bercita-citalah untuk punya keterampilan yang kuat. Karena kalau kamu punya skill, kamu nggak akan kesulitan menyesuaikan diri, apapun profesinya.
Jangan Terjebak Dalam Satu Profesi Pekerjaan
Kenapa Fokus ke Profesi Itu Berisiko?
Banyak orang sejak awal hanya fokus pada satu profesi. Misalnya, seseorang ingin jadi penulis novel. Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun hanya belajar menulis cerita fiksi, tanpa mempertimbangkan kemungkinan lain. Padahal, kemampuan menulis itu bisa digunakan di banyak bidang. Dari menulis artikel, copywriting, bikin naskah film, sampai jadi content creator.
Saat kamu menggantungkan cita-cita hanya pada profesi pekerjaan tertentu, kamu membatasi diri. Kamu terjebak pada satu kotak, padahal dunia di luar sana penuh dengan peluang lain yang butuh keterampilan serupa. Kalau kamu hanya terpaku pada satu posisi, ketika profesi itu hilang atau berubah, kamu bisa kehilangan arah.
Dunia Kerja Itu Gesit dan Berubah-ubah
Fakta yang nggak bisa dihindari, profesi pekerjaan selalu berubah. Dulu banyak pekerjaan yang sekarang sudah nggak relevan lagi. Teknologi, tren, dan kebutuhan manusia berkembang cepat. Kalau kamu nggak ikut berkembang, bisa saja keterampilanmu ketinggalan zaman.
Bercita-cita pada keterampilan, bukan pada profesi, adalah cara supaya kamu tetap relevan. Dengan skill yang mumpuni, kamu bisa ambil banyak peluang, bahkan di bidang yang belum pernah kamu pikirkan sebelumnya.
Cita-citalah untuk Memiliki Keterampilan
Cita-cita Soal Keterampilan Lebih Realistis
Kalau kamu bilang ke dirimu sendiri, “Aku mau jago menulis,” itu jauh lebih realistis dibanding, “Aku mau jadi penulis novel terkenal.” Dengan skill menulis yang kuat, kamu bisa jadi apapun yang berkaitan dengan dunia tulis-menulis. Bisa jadi penulis artikel, editor, copywriter, penulis naskah film, dan banyak lagi. Kamu nggak terpaku pada satu jalan saja.
Kalau kamu ingin pintar desain, jangan cuma targetkan profesi desainer grafis. Pelajari keterampilan desainnya, pahami caranya menyampaikan pesan lewat visual, kuasai software desain, dan kembangkan keahlian lain yang nyambung. Dengan begitu, kamu bisa bekerja di industri manapun, nggak cuma di agensi desain.
Skill Buka Lebih Banyak Pintu
Skill itu seperti kunci serbaguna. Semakin banyak skill yang kamu punya, semakin banyak pintu yang bisa kamu buka. Kamu nggak cuma bergantung pada satu jenis pekerjaan. Kalau satu jalan buntu, masih banyak jalan lain yang terbuka.
Banyak orang yang awalnya belajar satu keterampilan, lalu berkembang ke banyak arah. Misalnya, belajar public speaking, awalnya cuma buat presentasi. Lama-lama jadi host webinar, MC, bahkan jadi pembicara di banyak acara. Semua berawal dari satu skill yang diasah terus-menerus.
Fokus Pada Skill Bikin Kamu Fleksibel
Skill Bikin Kamu Siap di Banyak Situasi
Punya keterampilan yang mumpuni bikin kamu lebih siap menghadapi perubahan. Misalnya, kamu punya skill komunikasi yang bagus. Kamu bisa jadi presenter, konsultan, customer service, bahkan mentor. Satu kemampuan dasar bisa membawa kamu ke banyak profesi pekerjaan berbeda.
Skill juga bikin kamu lebih tahan banting. Saat satu bidang lesu, kamu bisa pindah ke bidang lain. Saat profesi tertentu hilang, kamu masih punya bekal buat ambil peluang lain.
Perubahan Adalah Hal Pasti
Dunia kerja nggak akan berhenti berubah. Teknologi makin canggih, cara orang bekerja makin fleksibel. Perusahaan-perusahaan sekarang lebih fokus nyari orang yang punya keterampilan dibanding yang sekadar punya titel atau posisi. Kalau kamu pegang skill, apalagi yang selalu dibutuhkan seperti berpikir kritis, komunikasi, problem solving, atau kreativitas, kamu akan selalu punya tempat.
Mulai Cita-citakan Diri yang Punya Skill Kuat
Ubah Pola Pikir Sejak Sekarang
Kamu bisa mulai dengan bertanya ke diri sendiri, “Skill apa yang mau aku kuasai?” Daripada nanya, “Aku mau kerja di profesi apa?” Karena begitu kamu tahu skill yang ingin kamu bangun, langkah selanjutnya akan jauh lebih mudah direncanakan.
Misalnya, kamu ingin ahli dalam storytelling. Pelajari cara menyusun cerita yang menarik, cara memahami audiens, dan cara menyampaikan cerita itu di berbagai platform. Dengan begitu, kamu bisa jadi penulis, pembicara, content creator, bahkan pebisnis yang handal.
Punya Skill Itu Seperti Punya Senjata Lengkap
Kalau kamu punya keterampilan, kamu lebih percaya diri. Kamu bisa menawarkan kemampuanmu ke mana saja. Skill juga bikin kamu lebih mandiri. Nggak tergantung pada satu profesi pekerjaan tertentu, dan nggak takut kehilangan arah kalau tiba-tiba harus pindah jalur karier.
Banyak orang sekarang mulai melihat pentingnya punya skill yang beragam. Fleksibilitas itu bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Dan fleksibilitas datang dari keterampilan yang terus dikembangkan.
Jadi, Apa Cita-citamu Sekarang?
Kalau kamu sudah membaca sampai sini, saya yakin kamu mulai paham maksudnya. Cita-cita bukan tentang menjadi sesuatu, tapi tentang bisa melakukan sesuatu dengan sangat baik. Cita-cita profesi pekerjaan itu penting, tapi yang lebih penting adalah punya keterampilan yang bikin kamu bisa terus tumbuh.
Cita-citalah untuk jadi seseorang yang jago di bidang yang kamu suka. Kejar kemampuan yang bikin kamu bebas melangkah ke mana saja. Karena dunia kerja itu luas banget, dan hanya orang-orang yang pegang skill yang bisa bertahan di tengah perubahan.