Twenty Twenty-One adalah template bawaan dari WordPress 5.6. Setiap ada pembaharuan, biasanya WordPress juga akan memberikan default template baru yang bisa digunakan pengguna.
Sayangnya, ketika saya menggunakan WordPress belum pernah pakai template default dari WordPress. Menurut saya template bawaannya itu kurang menarik dan aneh.
Tetapi akhirnya saya mencoba juga untuk menggunakan salah satu template bawaan dari WordPress, yakni yang versi Twenty Twenty-One.
Saya tertarik menggunakan template ini karena melihat salah satu website yang desain templatenya saya suka dan memang lagi cari yang seperti itu. Terlihat clean, simple, dan ringan.
Setelah tak coba lihat, ternyata pakainya template ini.
Akhirnya saya coba dulu di blog saya ini www.virmansyah.info, untuk uji coba sebelum digunakan di blog saya yang lain.
Saya mengaktifkan child-theme untuk template ini. Supaya nanti kalau butuh otak-atik template WordPress dan CSS nya tidak mengganggu template utamanya.
Waktu saya aktifkan template ini ternyata tampilannya hanya one-column. Padahal di website yang saya lihat tadi ada sidebar nya. Hmm, apakah mungkin template itu sudah di kustomisasi?
Setelah mencari ke sana-sini, ternyata template Twenty Twenty-One ini memang bisa dikustomisasi dengan menambahkan plugin.
Plugin Twentig
Ada salah satu plugin gratis yang bisa digunakan untuk kustomisasi template Twenty Twenty-One ini, yaitu Theme Kit for Twenty Twenty-One & Twenty Twenty (Customization, Gutenberg Blocks, Templates) – Twentig.
Dengan plugin ini template Twenty Twenty-One bisa dikustomisasi dengan mudah tanpa harus mengotak-atik templatenya.
Awalnya khawatir ketika mau install template ini, apakah nanti akan memberatkan website? Ternyata setelah diinstall, ternyata website tidak terkendala dari sisi kecepatan.
Apalagi saya kan menggunakan Ezoic, template dan plugin ini juga direkomendasikan. Sehingga tidak mengganggu performa penayangan iklan Ezoic.
Kembali ke plugin Twentig. Ternyata plugin ini sangat powerfull sekali. Plugin ini bisa membuat theme bawaan WordPress ini jauh lebih variatif. Tapi tetap clean, simple dan ringan.
Fitur Plugin Twentig
Menurut saya, fitur yang ada di plugin Twentig ini sudah sesuai dengan kebutuhan yang saya inginkan.
Yang paling saya butuhkan adalah fitur untuk ON/OFF Sidebar. Letak pengaturan ini ada di fitur Blog. Di menu Blog ini, ada pengaturan tata letak komponen dan layout Blog maupun Single Post.
Kemudian ada fitur tata letak Header, yakni posisi logo dan menu.
Tak ketinggalan fitur Fonts yang mana kita bisa memilih model Fonts (Google Font) yang sesuai untuk blog kita.
Nah yang menurut saya menarik di plugin ini adalah adanya fitur Starter Website.
Fitur ini memungkinkan kita untuk memilih beberapa pilihan layout website yang sudah disediakan oleh plugin ini kemudian diimplementasikan di blog/website kita. Jadi nanti tinggal dikustomisasi seperlunya saja kalau ada yang kurang.
Saya sendiri menggunakan fitur untuk blog ini, dan memiliki layout Thane, tapi saya hanya import Customizer style saja.
Meskipun saya sudah menggunakan style website itu, masih ada beberapa bagian yang saya ubah. Seperti tampilan Homepage dan elemen-elemen yang ada di Single page.
Kekurangannya…
Untuk kekurangannya, template dan plugin ini tidak tersedia fitur Related post. Akhirnya saya kustom sendiri dengan model yang simple. Menurut saya, sebagai website jenis blog, fitur Related Post sangat penting.
Alasan saya tidak mau pakai plugin Related post yang sudah ada adalah tidak mau membebani website. Mending dikustom sendiri yang penting bisa muncul meskipun tampilannya sederhana.
Tapi itu sudah sesuai dengan konsep desain blog saya ini.
Bagaimana? Tertarik coba pakai template bawaan WordPress ini? Twenty Twenty-One.
loh apakah setiap templat ada otomasih relatedpostnya? bukannya install sendiri plugin tersebut ya?
Ada sudah ada, ada yang tidak.