Pernah nggak sih kalian punya pasangan yang seperti satpam, setiap waktu nanyain terus, lagi apa, dimana, sama siapa. Suka sih suka ya kalau diperhatiin seperti itu, tapi kalau tiap jam ngabsen kita terus, lama-lama ya risih. Bener nggak?
Untungnya saya belum pernah pernah dapat pasangan yang seperti itu. Soalnya saya udah lama nggak punya pasangan. #skip
Tapi saya cuma lihat beberapa pasangan yang salah satu diantaranya punya sifat seperti itu, yakni posesif. Sebenarnya di-posesif-in itu ada plus minusnya. Sisi plusnya jelas kita mendapatkan perhatian lebih dari pasangan. Kita selalu diperhatiin, karena posesif itu salah satu bukti kalau si dia perhatian sama kamu.
Terus diposesifin ini juga sebagai tolok ukur tingkat ‘kesayangan’ dia sama kamu. Biasanya orang yang posesif itu karena dia merasa cinta banget. Dia tidak ingin kehilangan kamu, maka tiap jam sering ditanyain.
Itu beberapa plusnya punya pasangan yang posesif.
Tetapi tau nggak kalau punya pasangan yang posesif itu juga salah satu indikasi kalau pasangan kamu tidak eh kurang percaya sama kamu. Ya, beberapa orang memang menyadari kalau posesif ini ada hubungannya sama trust issue.
Di mana kepercayaan terhadap pasangan kurang. Wajar kalau pertanyaan orang posesif pasti aneh-aneh. Pas kamu lagi pergi sama ortu pun kadang mereka tidak percaya, lantas coba ditanyain sama adek kamu atau temen kamu, bener nggak kamu lagi pergi sama ortu.
Punya pasangan yang posesif akut memang nggak nyaman. Dan biasanya pasangan yang salah satu diantaranya posesif akan berakhir dengan perpisahan. Karena ya itu tadi, kurangnya rasa percaya.
Buat yang masih tahap pacaran biasanya tidak akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Lha gimana lagi, pernikahan itu kan modal utamanya harus saling percaya dulu. Kalau nggak percayaan wah bisa gawat nanti kalau sudah nikah.
Lalu bagaimana kalau punya pasangan yang posesif tapi sudah terlanjur sayang?
“Cowok aku tuh posesif banget, tapi ya gimana lagi, aku tuh udah terlanjur sayang…”. Sulit memang kalau alasannya udah terlanjur sayang. Tetapi ya bagaimana lagi, kalau sudah seperti itu ya jalani saja. Lagi pula posesif itu bisa diubah. Orang posesif itu cuma butuh waktu saja. Mereka sebenarnya juga tak mau seperti itu.
Yang penting dari pihak yang diposesifin jangan nambah bikin kesal. Karena orang posesif itu akan menganggap hal-hal kecil yang salahnya sepele akan dibuat menjadi besar. Misalnya saja pas nanya pasangan lagi dimana, bilangnya lagi rumah, ternyata lagi di rumah eyangnya. wkwwk. Seperti itu bisa bikin perang dunia percintaan.
So, apakah kamu punya pasangan yang posesif? kalau iya, gimana kamu ngadepinnya. Share dong di kolom komentar, siapa tahu ada korban-korban pasangan posesif yang butuh pencerahan. 😀