Jadi ceritanya dua hari yang lalu smartphone bapak saya, Oppo Neo 3 R831K mendadak mati sendiri. Padahal kapasitas baterai waktu itu masih sekitar 60 persen. Yang artinya tidak mungkin jika mati karena lowbatt.
Melihat ponsel tiba-tiba mati, lantas bapak saya nyoba untuk menghidupkan lagi, tapi sayangnya tidak bisa dihidup. Lalu dicoba untuk charging dan sayang seribu sayang tetap tidak bisa menyala, indikator pengisian baterai pun tidak muncul. Seakan ponsel mati total.
Saya pun dilapori kalau ponselnya tiba-tiba mati, dan dijelaskannya sebab musababnya.
Sebelumnya beliau juga nyoba untuk menggunakan charger lain, pakai charger smartphone saya, tapi ya tetap tidak bisa. Saya sendiri juga langsung nyoba utak atik dengan ganti charger, disambungin ke laptop, ke powerbank, copot baterai, hingga menghidupkan dengan menekan tombol power + volume up bersamaan. Semua itu juga tak ada tanda-tanda ponsel Oppo Neo 3 R831K hidup.
Keesokan harinya, bapak saya membawanya ke salah satu counter handphone di Klaten yang memang dulu beli di sana. Dan ternyata sehari di sana belum diapa-apain.
Akhirnya bapak saya menyuruh saya untuk membawanya ke tempat service lain, dengan harapan ya bisa diperbaiki dan nyala.
Kemarin malam, saya pun mencoba untuk otak-atik sendiri. Bermodal browsing di internet, saya mendapati beberapa tips dan cara menghidupkan smartphone Oppo Neo 3 R831K yang tiba-tiba mati sendiri dan mati total. Alhamdulillah ternyata banyak juga kasus serupa dengan ponsel yang sama. Tapi lagi-lagi sayang, saya pun tidak berhasil menghidupkannya.
Saya sudah mencobanya untuk melakukan flash ulang, memory test dan lainnya, tapi tidak bisa menyala juga.
Yang membuat saya heran adalah ponsel tidak terdeteksi di laptop saya.
Dan hingga suatu ketika saya mendapati pengalaman pengguna Oppo Neo 3 juga yang mengalami hal sama. Dari cerita yang disampaikan intinya masalah ada di IC EMMC yang sudah mati atau rusak.
Saya setengah percaya setengah tidak. Lha bagaimana, ponsel ini baru berumur 1 tahun 3 bulan, tapi sudah mengalami masalah yang menurut saya sangat fatal dan ini bukan dikarenakan kesalahan pengguna, murni dari sistem/perangkat keras ponsel Oppo Neo 3 itu sendiri. Kecewa!
Akhirnya tadi siang, saya bawa ke service center Oppo. Awalnya saya mau ke SC yang ada di Solo, tepatnya di Jl. Slamet Riyadi No. 273, Solo Grand Mall Lt. 3, Surakarta, Jawa Tengah.
Tapi setelah melihat kalau di Jogja juga ada, akhirnya saya putuskan ke Service Center Oppo di Jogja, tepatnya di Jogjatronik Mall Lt. 1 Blok D4, Jl Brigjend Katamso No. 75-77, Yogyakarta. Setelah ke sana, ternyata ada di lantai 3.
Service Center Oppo – Jogjatronik Mall |
Sesampainya di sana, saya langsung dipersilahkan petugas counter untuk menceritakan masalah saya. Untungnya nggak pakai antri. Saya pun ceritakan apa adanya penyebab dan masalahnya. Akhirnya saya diminta untuk menunggu sekitar 30 menit karena ponsel akan dicek terlebih dahulu.
Sembari menunggu, saya pun muter-muter bentar ke Jogjatronik Mall, lihat-lihat kamera mirrorless sama tanya harga. Ternyata kamera mirrorless yang saya cari tidak direkomendasikan. Hmm. Nanti deh saya buat postingan lagi soal ini.
Terus saya muter-muter lagi, dan tiap melangkah ke counter selalu disapa penjual, “Mau cari apa kakak? // Lihat-lihat dulu tipe apa kak? // Cari tipe apa kak?” Dan saya pun cuek saja, lha ya nggak mau nyari hape, cuma muter-muter saja.
Setelah menyusuri setiap sudut Jogjatronik Mall, saya pun kembali lagi ke Service Center Oppo yang ada di lantai 3. Sampai sana antrian malah banyak, tapi nggak masalah wong saya nggak harus ngantri, tinggal nunggu dipanggil saja. Setelah nunggu beberapa menit, akhirnya nama sama dipanggil.
Masnya teknisi SC Oppo pun menjelaskan kepada saya kalau smartphone Oppo Neo 3 tersebut dengan terpaksa harus diganti mesinnya. Masnya bilang kalau sudah dilakukan flashing tapi gagal (ya sama mas, saya juga udah nyoba), dan langsung ditawarin untuk ganti mesin. Ingat, ganti mesin seluruhnya (mainboardnya) dan setelah diinformasikan biayanya Rp 800.000 untuk ganti mesin karena garansi juga sudah habis tiga bulan yang lalu.
Weleh, lha kok biayane 50% dari harga waktu beli dulu.
Saya pun coba tanya-tanya lagi. “Ini bukan bagian IC EMMC nya ya mas?“
Masnya bilang, “iya itu IC Flashnya soalnya kalau diflash udah nggak mau berarti masalah komponen IC Flashnya.“
“Kalau yang diganti IC EMMC nya saja nggak bisa mas? Soalnya kemarin saya browsing kalau bisa diganti itunya saja“, sahut saya.
Masnya langsung jawab, “Bisa, tapi nanti tidak cocok dan ponsel tidak sinkron, jadi tiap mesin itu sudah punya seri IC sendiri-sendiri, ibaratnya kayak golongan darah manusia.“
“Owh saya kira bisa, soalnya saya pernah baca itu katanya bisa, dan setahu saya biaya ganti IC sekitar Rp 200 ribu saja,” jelas saya.
“Benar, sebenarnya bisa nanti dicarikan kanibalan, tapi mohon maaf kalau di SC Oppo kita tidak bisa, jadi harus ganti seluruhnya (mesin),” jelas masnya.
Dari sini saya menyimpulkan bahwa pihak Oppo tidak berkenan untuk mengganti IC EMMC nya saja, harus seluruhnya yang biayanya Rp 800 ribu itu.
Sebelum balik, saya coba tanya-tanya penyebabnya. Saya coba jelasin lagi penyebab kemarin bisa mati. Dan masnya memberikan penjelasan kalau bisa jadi akibat konsleting dikelistrikannya. Hhm, ya sudah, akhirnya saya putuskan untuk dibawa pulang dulu saja dan tidak diganti.
Ya kalau dipikir-pikir duit Rp 800 ribu sayang banget kalau buat ganti mesin Oppo Neo 3. Lagipula ini juga Oppo yang secara kualitas biasa saja dan melihat banyaknya pengguna yang mengalami masalah sama. Takutnya nanti kalaupun sudah diganti, terus next time kejadian lagi. Ya, malah rugi kan. Jadi diputuskan untuk tidak diganti mesinnya.
Dan ini bapak saya punya rencana mau disuruh bawa temennya buat diperbaiki. Kata temennya di Jogja juga ada yang bisa memperbaiki, tapi cuma service biasa. Menurut saya sih paling ya diganti IC EMMC nya aja.
Nah, kalau besok sudah diganti dan bisa nyala, artikel ini akan saya update lagi.
Saran saya sih buat yang punya ponsel tipe kayak gini mending hati-hati. Saya tidak menjelek-jelekan Oppo, tapi lebih baik pengguna melakukan backup secara rutin. Kalau tiba-tiba mati total kayak gini kan juga sedih. Mahalnya itu lho… Meski bukan pengguna Oppo, tapi saya kecewa dengan kualitasnya yang hanya bisa bertahan 1 tahunan saja.
Aku museumkan mas. 🙂
gimana gan hasilnya bs ganti IC EMMC gak, soalnya kasusnya sm kalo di perbaiki ke servis biasa bs gak
sama gan, saya jg barusan ke service center oppo di surabaya, hp adik saya oppo neo 3 r831k stuck di logo oppo. sudah saya coba flash ulang hasilnya tetap. di service center bilangnya harus ganti pcb (mainboard) dan kena Rp. 700.000. Wow deh.. hahahhaa….
kalo msh ad logo mah masih ad harapan hidup
Hp aku sama bapak aku juga kasusnya gitu :((( sedih sama kecewa banget sama oppo. Mana ada 2 hp oppo neo 3 yang rusaknya kaya gitu.