Sebut saja pria ini Otong, dia adalah kawan lama saya yang dulu pernah bekerja sama dalam pembuatan sertifikat.
Kami bukannya punya usaha percetakan, tapi si Otong lagi dapat orderan dari rekannya untuk buatin sertifikat sebuah event. Karena saya bisa sedikit desain, akhirnya si Otong kontak saya buat bantuin dia bikin desain sertifikat.
Si Otong soalnya tidak punya keahlian dalam hal desain grafis, dan dia cuma punya modal printer laser saja. Akhirnya dengan modal itulah dia memberanikan diri mengambil job itu. Padahal dia belum minta kesanggupan dari saya. Jadi saya pun akhirnya terpaksa bantu dia. Eh, tapi ikhlas kok. 🙂
Setelah diskusi masalah desain, akhirnya saya buatin. Dan aneh saja ternyata tidak seperti sertifikat pada umumnya, desainnya cuma sederhana dan cuma hitam doang dengan background putih (kertasnya). Itu semua karena keahlian marketing si Otong kepada rekannya kalau dia cuma bisa buatin desain yang seperti itu.
Owh ya, ini disebabkan karena waktunya juga sangat mepet, cuma 3 hari.
Saya diberi tahu dia agak kaget juga, lha kok mepet banget waktunya. Untungnya saya pas lagi free.
Tapi setelah desain kelar, masalah datang lagi. Printer Laser milik Otong ternyata toner catridgenya nggak ada. Dulu dipinjem temen tapi nggak balik.
Ya sudah, saya suruh Otong nyari toner dulu karena ini penting, itu amunisi utama.
Lagi-lagi Otong cuma bisa bilang, kalau belum dikasih anggaran dari rekannya. Yaelah…
Si Otong ini orangnya emang gini, Sarjana tapi rada polos, kadang-kadang pikun meski masih muda, orangnya pinter tapi terlalu kadang juga perhitungan. Dia itu nggak bisa lihat kondisi mana yang genting mana yang enggak. Sorry lho Tong…
Akhirnya…saya pun yang harus turun tangan. Saya putuskan untuk ditalangi dulu dengan patungan buat beli toner catridge itu. Duit ngumpul sekitar Rp 500 ribuan, selanjutnya saya suruh Otong buat beli laser toner catridge.
Namanya juga si Otong, sudah ada duit masih saja bingung. Dia bingung mau beli laser toner yang apa. Karena saya nggak punya printer laser akhirnya bingung juga mau beli yang apa. Di rumah cuma pakai printer tinta, dan spontan saja saya bilang, “Sak ono ne wae Tong… (Seadanya saja Tong…)”. Soalnya urgent dan mendesak…
Tanpa pikir panjang, si Otong ke kota sebelah buat ngubek-ngubek toko yang jual laser toner cartridge. Saya sih di rumah saja, menyempurnakan desain sambil browsing-browsing. 😀 Pas browsing, saya iseng nyari info soal Toner printer yang bagus dan saya menemukan toner printer Blueprint.
Lihat harga yang pas sama budget kami, terus kelebihannya, dan ada garansinya, saya pun sms Otong, “Tong, kalau ada Toner Printer Blueprint mending beli itu saja.“
Namanya juga si Otong, bukan bilang iya saja, tapi malah banyakan nanya. “Lha kenapa? Emang itu bagus? Nanti nek hasile jelek gimana?“.
Karena saya sudah kenal karakter Otong, saya balas saja, “Nanti uangmu kembali, itu ada garansi nya.“
Otong membalas, “Wah yang bener? Yowes tak beli itu saja.”
Ngeeengg….akhirnya Otong sampai rumah dengan membawa satu kardus Toner Printer merek Blueprint. Yeah, akhirnya pikunnya si Otong nggak kambuh. Kalau kambuh biasanya bilang beli A tapi malah beli B.
Dan karena beli itu, kekepoan saya pun yang justru kambuh. Saya itu dulu kuliah di IT, jadi wajar kalau lihat barang baru yang berhubungan dengan komputer pasti akan cari tahu lebih dalam.
Tak puas dengan melihat toner cartridge ini via internet, saya pun mencari tahu langsung dari barangnya.
Dari hasil baca-baca saya dari brosur yang juga diambil Otong di toko, ternyata Toner Blueprint Hitam & Hemat ini punya banyak keunggulan.
Saya nggak salah pilih, karena ini nanti juga buat bikin sertifikat dan perlu hasil yang maksimal. Toner cartridge Blueprint ini ternyata mampu menghasilkan cetakan yang lebih hitam pekat. Tentu ini akan membuat tulisan yang kecil akan semakin tampak jelas.
Semakin lega ternyata Toner dari Bluprint ini mampu menghasilkan volume cetak yang lebih banyak. Sebenarnya cuma butuh 300-an sertifikat tapi tetap saja bisa tercover dengan toner catridge ini tanpa masalah. Sebagai info saja ternyata volume cetak Blueprint 285A untuk text dokumen ISO/IEC 19752 bisa mencapai 1530 lembar. Wow.
Ghosting itu bubuk toner gosong yang berakibat pada hasil yang tidak merata. Jadi hasilnya itu samar-samar atau bintik-bintik gitu. Nah, kalau beli yang murahan terus buat nyetak sertifikat gitu kan nggak bagus. Untung beli Toner Cartridge Blueprint.
Sertifikat adalah kebanggaan tersendiri bagi seseorang, dan biasanya akan disimpan. Kalau cetakan sertifikat tidak awet dan mudah terkikis kan tidak seru. Untung produk toner dari Blueprint ini tidak mudah terkikis. Owh ya, yang bikin mudah terkikis itu karena bubuk toner tidak matang.
Blueprint memberikan jaminan produk toner catridgenya tidak tebal tibis. Karena memiliki OPC yang bagus.
Nah, kalau ini cocok buat yang punya usaha sablon. Urusan cetak desain untuk keperluan afdruck sablon di kalkir mending pakai toner catridge Blueprint saja. Soalnya aman dan hasil maksimal. Bisa tahan bensin dan alkohol.
Nah ini yang bikin si Otong tadi nggak percaya. Beli toner catridge Blueprint dipastikan akan mendapatkan garansi uang kembali. Biasanya produsen toner catridge itu umumnya galau. Mereka ingin membuat produk toner catridge dengan tingkat kehitaman yang pekat tapi pada akhirnya volume cetak yang dibatasi. Kalau pengen dapat hasil volume cetak yang banyak, eh warnanya malah tidak hitam pekat, kesannya malah abu-abu. Tapi…kalau di Blueprint kedua permasalahan ini sudah diatasi. Kita bakal dapat hasil yang hitam pekat dengan volume cetak yang banyak. Kalau sampai kedua kriteria tersebut tidak bisa dipenuhi maka Blueprint akan memberikan GARANSI. Ajib bener ini.
Pas enak-enaknya baca informasi yang keren ini, tiba-tiba Otong ngagetin saya, “Woy, ayo gek ndang dipasang gek dicetak…selak dienggo iki (Woy, ayo cepetan dipasang cepetan dicetak…keburu dipakai ini.)“
“Sabar Tong, ini lagi baca kelebihan dan prosedurnya, soalnya saya belum pernah pakai printer laser. Lho ini lho garansi yang saya maksud tadi,” sahut saya sambil memperlihatkan maksud garansi yang saya beritahukan ke Otong tadi.
Otong malah penasaran dan serius baca, suasana jadi hening, dan tiba-tiba dengan suara medoknya Otong bilang, “Wah bener nggak ini garansi, nanti cuma bohong. Masa hasilnya hitam pekat volume cetak bisa banyak? Ah nggak masuk logika ini.“
Si Otong bilang gitu soalnya dari pengalaman dia pakai toner catridge merek lain, hasilnya nggak seperti milik Blueprint ini.
Karena saya orangnya nggak mau debat, apalagi sama Si Otong, akhirnya cuma bisa bilang, “Ya sudah, ayo buktikan saja. Kalau nggak sesuai kan duit situ kembali, eh duit kita ding…“
Tanpa banyak kata lagi, kami pun bergegas menggarap proyek itu dalam waktu semalam.
Keesokan harinya, saya bilang sama Otong. “Gimana Tong, masih mau uang kembali?“
“Sip, pilihan mu memang tak salah. Laser Toner Blueprint Hitam, Hemat & Handal,” sahut Otong dengan muka polosnya.
Kami pun tersipu bahagia, karena kerjaan lancar berkat Toner Catridge Blueprint ini dan setelah selesai honor pun tiba. 🙂 Akhirnya Otong selalu memakai produk Toner Catridge dari Blueprint ini terus semenjak adanya proyek tersebut. 🙂
Referensi Artikel:
http://www.blueprint-indonesia.com/products/3/toner-cartridge.html
Referensi Gambar & Vektor:
http://www.blueprint-indonesia.com/
http://www.freepik.com/
—————-
Alhamdulillah, Artikel ini terpilih sebagai Pemenang ke-3 dalam Lomba Blog Blueprint
Selamat ya telah menjadi pemenang, sukses untuk kedepannya,
Terima kasih mas 🙂 Sukses juga untuk Anda