Sebenarnya apa sih yang menyebabkan akses ke sebuah situs website itu terasa lambat (lemot)? Pasti sebagai dari kita menyangkanya dikarenakan faktor koneksi internet saja. Tetapi, di luar daripada itu ada berbagai faktor yang menyebabkan akses ke sebuah situs website menjadi lambat, salah satunya adalah faktor internal website tersebut. Jadi, bisa diakibatkan juga karena faktor server website dan juga elemen-elemen pendukung pada website (template).
Jika website menggunakan server yang memiliki lokasi yang jauh, dan kualitas server juga tidak optimal tentu akan mempengaruhi request akses data ke website tersebut. Apalagi jika sebuah website memiliki element yang berukuran besar, seperti gambar, javascript, css, dll, tentu request akan semakin banyak dan memperlambat akses ke situs website. Jadi, bisa dimengerti ya kalau kita mengakses ke sebuah situs dan ternyata lambat sekali itu tidak semata-mata karena koneksi yang kita gunakan.
Untuk itulah Google pada 14 Mei mendatang akan merilis teknologinya untuk mempercepat akses sebuah website. Katanya sih bakal 4 kali lebih cepat.
Yang akan menjadi sasaran pertama kali adalah Indonesia. Karena di Indonesia sendiri ternyata 70 persen dari pengguna operator seluler masih menggunakan jaringan 2G di ponselnya. 2G itu berarti sama dengan EDGE itu ya. Haha, saya sendiri juga termasuk penggunanya. Karena saya memang sengaja sett ke 2G agar lebih hemat baterai bukan karena tidak ada sinyal 3G lho ya.
Nah, melihat fenomena ini, Google berencana ingin memberikan teknologi yang bisa digunakan oleh pengguna mobile khususnya yang masih menggunakan jaringan 2G agar bisa mengakses website lebih cepat. Mengingat, jika mengakses website lewat jaringan 2G itu memang lemot sodara…
Dan teknologi yang bakal digunakan Google itu adalah Teknologi Transcoding. Apa itu? Ya secara mudahnya teknologi ini nanti bakal menyederhanakan elemen-elemen yang ada di website seperti yang saya sebutkan di atas. Seperti gambar, script-script, dll. Sehingga ukuran website lebih ringan dan akses pun semakin cepat, meskipun dijaringan 2G. Karena website menjadi ringan, alhasil berdampak pada konsumsi bandwidth atau kuota data internet. Sehingga lebih menghemat.
Untuk cara kerjanya sendiri, nanti teknologi memang dikhususkan untuk pengguna gadget mobile Android dan pengguna harus melalui fitur Google Search. Melalui Google Search inilah nanti Google bisa mendeteksi kecepatan koneksi yang akan digunakan sebagai acuan apakah teknologi transcoding tersebut layak digunakan atau tidak.
Jadi kalau seperti ini saya malah ingat teknologi dari salah satu browser yaitu Opera Browser. Mengingat Opera Browser sudah lebih dahulu memiliki fitur seperti ini, yaitu Opera Turbo yang akan meningkatkan kecepatan akses ke sebuah website yang mana si website diperlakukan lebih sederhana (compress). Ya hampir mirip dengan konsep teknologinya Google inilah.
Tapi jangan harap dengan menggunakan teknologi semacam ini tampilan situs website akan sama dengan aslinya. Karena nanti akan dicompress otomatis tampilan berubah lebih sederhana dan lebih banyak berupa teks daripada gambar-gambar. Untuk lebih jelasnya, kita tunggu saja rilisnya nanti atau bisa coba fitur Opera Turbo di browser Opera.
internet cepat di jalur lambat, eh lupa sudah diuji coba tanggal 14 kemarin ya?
sepertinya iya mas, soalnya saya kemarin nyoba akses via Google Search di jaringan Edge tampilan udah di kompresi…