Virmansyah.info – Jejaring sosial saat ini seakan sudah menjadi lifestyle baru bagi sebagian orang. Dulu yang tak suka dunia online, sekarang menjadi sering online. Bagaimana tidak, dengan jejaring sosial kita bisa menemukan kawan-kawan lama kita bahkan dapat berkomunikasi dengannya lagi dan itu dapat dilakukan dengan mudah. Seandainya tidak ada jejaring sosial, pasti semua akan sulit. Itulah salah satu sisi positif dari jejaring sosial.
Bicara soal sisi positif, pasti ada sisi negatifnya juga. Jejaring sosial ini apalagi, banyak sekali sisi negatifnya, tapi saya tidak akan membahas lebih jauh sisi negatifnya, cukup satu saja tetapi sisi negatif yang satu ini dapat kita jadikan sisi positif juga untuk diri masing-masing.
Ilustrasi Foto ; http://thedelanoobserver.blogspot.com/2010/07/harsh-effects-of-cyber-bullying-call-to.html |
Kembali ke topik permasalahan, dalam judul postingan ini memang sengaja saya buat seperti itu, ‘Punya Media Sosial, Siap Untuk Di Bully’. Apa maksudnya? Yuk kita bahas di sini.
Interaksi dalam dalam jejaring sosial memang tak kenal batas, ketika kita melakukan update informasi katakanlah update status, maka seketika itu juga semua orang yang tergabung dalam hubungan pertemanan kita akan melihat update terbaru tersebut.
Ingat, jejaring sosial adalah sekumpulan orang-orang dari berbagai latar belakang begitu juga pemikiran. Itulah mengapa kita perlu sebuah kesiapan.
Informasi yang kita publish di jejaring sosial tidak kita nikmati sendiri, tetapi juga menjadi santapan publik. Jadi wajar jika terkadang ada yang merasa risih terhadap status kita. Nah, oleh karena itu, peluang bully di sini sangat terbuka lebar. Seseorang bebas mengomentari tentang apa yang telah kita informasikan, karena jejaring sosial adalah sekumpulan orang-orang yang memiliki latar bekalang dan pemikiran yang berbeda maka adalah hal wajar jika ada yang tidak cocok dengan status kita. Bahkan, terkadang sebuah perdebatan pun kerap terjadi, hingga tak ada ujung akhirnya karena masing-masing memiliki prinsip sendiri-sendiri.
Bully melalui jejaring sosial lebih parah dampaknya daripada secara langsung (offline). Oleh karenanya perlu persiapan mental yang kuat sebelum benar-benar memutuskan untuk membuat jejaring sosial, bisa jadi itu menurunkan pamor anda. uhh.
Bully Membuat Lebih Dewasa
Ketika orang-orang di jejaring sosial menghujat kita melalui komentar-komentar pedasnya, itu sebenarnya adalah hal yang positif bagi kita. Kita dapat belajar dari hal tersebut. Dengan bully-an tersebut, kita akan lebih berhati-hati dalam bertindak khususnya beretika di jejaring sosial.
Dari situlah dibutuhkan sebuah open mind, atau pemikiran yang terbuka, boleh punya prinsip tapi jika didebatkan di tempat yang salah justru akan menjadi tombak bagi diri sendiri.
Bully di jejaring sosial sebenarnya juga bentuk respon dari orang lain terhadap diri kita. Agar diri kita menjadi lebih baik. Semua itu sebenarnya tergantung bagaimana kita menyikapinya dan itu akan melatih kita untuk lebih baik.
kalau gak siap di bully berarti anda belum dewasa dan tak pantas bermain sosial media