Virmansyah.Info – Assalamu’alaikum, bagaimana puasanya lancar kan, semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa ini dengan sebaik mungkin.
Kali ini saya akan sedikit sharing soal romance, tentang dunia kesayangan antara dua insan yang berbeda jenis, cie cie apa itu. Judulnya saya kasih nama “Pemuda Miskin Komitmen” karena terinspirasi dari salah satu tausyiah dari Ust. Felix Siauw di sini.
Gimana sih Pemuda Miskin Komitmen itu? Hehe, disini saya tidak ceramah lho ya, saya bukan ustadz, saya cuma sharing dari apa yang saya lihat, dengar dan rasakan. hehe.
Pemuda Miskin Komitmen, hhm kalau miskin nggak punya uang itu mungkin wajar ya, karena mungkin dia pas lagi nggak kerja jadi nggak punya uang. Tapi kalau miskin komitmen? Wah ini sepertinya rada berat juga.
Kita lihat sendiri, saat ini sudah banyak dan sudah biasa dengan apa yang disebut dengan “Pacaran”. What is this?
Pacaran menurut arti dari orang-orang yang menjalani adalah sebuah bentuk tindakan, aksi, torehan atas kepada lawan jenis atas rasa cinta yang ia rasakan sehingga membentuk sebuah jalinan kasih yang belum tentu pastinya. #eh wow wow wow, apa ini.
Sebentar, dalam arti tersebut ada kata-kata terakhir yang mengundang tanya, yaitu “belum tentu pastinya”. Maksudnya apa-apaan ini?
Begini, pacaran itu apa sih, apakah memang ada khususnya bagi kaum muslim, apakah itu memang “harus” dijalani?
Sebenarnya pacaran itu tidak ada, ya kita sudah tahu sendiri, kalau yang sudah sering ikut pengajian pasti tau 😀 (aku tidak ikut pengajian kok tahu ya, lha cari tau og 😀 ) Kalau dalam Islam itu pacaran sebenarnya tidak ada. Silahkan cari informasi sendiri, saya tidak akan membahas tentang itu, tetapi saya akan membahas tentang objeknya yaitu pelakunya, hihihi.
Sekarang ini menurut saya keadaan sangat parah sekali, mulai dari anak SMP pun saat ini sudah maen gitu-gituan, kasih-kasihan, sayang-sayangan, cinta-cintaan. Segitukah cinta itu? #enakBener , oleh karenanya sekarang ini banyak terjadi khasus-khasus maksiat seperti hamil diluar nikah, kalau di kalangan orang Jawa saya menyebutkan LKMD (Lamar Keri Meteng Disik) artinya, Melamarnya Terakhir Hamilnya Duluan. hehehe
Kembali ke Pemuda Miskin Komitmen, maksud di sini adalah sebuah aksi dari pemuda-pemuda yang beraninya hanya menyatakan cinta kepada lawan jenisnya (terutama dari pemuda pria ke wanita) tetapi ia tidak berani untuk menikahinya, kalau ditanya kapan untuk menikahinya terlalu banyak alasan menjawabnya.
Nah, pemuda seperti inilah yang disebut Pemuda Miskin Komitmen, berani main cinta tapi tak berani cintakan dia ke jenjang pernikahan.
Oke mungkin alasan utamanya adalah belum siap. Nah, kalau belum siap mengapa pacaran? Lha kan kenalan dulu, kalau nggak kenalan gimana dong. Eh tunggu, emang harus gitu ya. hehe
Lebih baik sih kalau belum siap untuk nikah, mending mempersiapkan diri dulu supaya mampu dan siap lahir batin, jika sudah siap, oke deh silahkan langsung melamar pujaan hati kalau dalam Islam namanya “Khitbah”. Tentuin juga tanggal nikahnya.
Nah baru deh proses mengenal, nggak usah lama-lama cukup 2-3 bulan saja, proses mengenal harus melibatkan orang tua calon supaya lebih manteb, kalau cuma berdua-duaan terus kapan kenalnya hhe.
Setelah itu nikah deh, 🙂 Itu namanya baru pemuda yang punya komitmen.
Segitu saja deh informasinya, maaf-maaf kalau ada salah kata, saya hanya manusia biasa dan masih belajar juga, kalau ada salah mohon diingatkan. 🙂