Jangan Menjadi #KorbanMotivasi mungkin itu yang tepat untuk saya informasikan saat ini, maaf sebelumnya bagi para motivator-motivator, bukannya saya menjelekkan atau merendahkan, tetapi ijinkan saya untuk menyampaikan inspirasi saya untuk para pembaca blog ini. Dan untuk para pembaca, tulisan ini hanyalah aspirasi saya pribadi tanpa ada maksud untuk mengajak atau yang lainnya tetapi tulisan ini hanya sebagai media saya untuk menuangkan aspirasi saya. 🙂 Terima kasih sudah membaca.
Ketika anda mulai merasa lemah, mulai merasa tidak berguna, mulai merasa tak tau harus bagaimana, tentunya disaat itulah anda butuh sebuah suntikan entah itu semangat, solusi maupun lainnya. Dan biasanya anda akan melihat, mendengarkan bahkan bertanya atau konsultasi dengan seorang motivator.
Memang benar, motivator itu adalah orang yang tujuannya untuk memotivasi diri kita, dari yang semula galau, menjadi move on, dari yang semula bermental karet sekarang bermental baja, lalu pertanyaannya apakah semua itu akan langgeng ? Menurut saya “TIDAK”.
Mengapa? Karena seorang motivator itu juga orang biasa, yang dalam dirinya juga pasti punya masalah seperti kita, dan bedanya mereka tetap terus memberikan motivasi kepada kita, dan kenapa saya berkata tidak, karena motivasi apapun yang motivator berikan kepada kita, sebagus apapun motivasi itu, tetapi kita kita setelah menerima motivasi itu hanya semangat saja yang muncul dan tidak ada action dari dalam diri kita maka kita sama saja masih nol, meskipun sudah mendapatkan motivasi dari motivator kelas dunia pun.
Karena dalam hal hanya masih banyak yang seperti itu, ketika mereka mendengarkan sebuah motivasi, hati mereka pasti akan tersentuh dan saat itu juga akan tergerak dan memiliki semangat untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Tetapi saya yakin, dari 100 orang yang ikut motivasi hanya 30% nya yang akan langsung bertindak action, bukan hanya jiwanya yang bersemangat tetapi langkahnya juga bersemangat.
Nah, lalu mengapa mereka banyak yang tidak melangkahkah kakinya sesegera mungkin ? Karena mereka adalah orang yang menjadi Korban Motivasi. Mereka adalah orang yang mudah terbujuk orang lain, mereka adalah orang yang tidak memiliki pendirian yang kuat. Karena mereka terlalu berpatokan dengan apa yang dikatakan oleh seorang motivator.
Mendengarkan motivasi boleh-boleh saja, bahkan itu baik, tetapi jika kita tidak dapat mengolah dan mengimplementasikannya sesuai porsi diri kita dan hanya berpatokan dengan apa yang disampaikan motivator itu, maka alhasil kita tidak bisa melangkah, karena itu bertentangan dengan porsi diri kita. Jadi apapun motivasinya kita harus bisa mencernanya sebaik mungkin dan disesuaikan dengan diri pribadi kita.
Misalnya saja ada motivasi bisnis, saat ini banyak kan motivasi-motivasi bisnis. Dalam motivasi tersebut sang motivator memberikan motivasi tentang saat dirinya dari nol memulai bisnis hingga saat ini sukses dalam berbisnis. Nah, dalam hal tersebut, kita sebagai manusia yang punya akal dan pikiran tentunya tidak mungkin mengikuti jalan motivasi beliau, kita harus jalan dijalan kita sendiri dan jadikan motivasi orang tersebut sebagai gambaran dan pengalaman dari orang lain. Karena sesungguhnya yang bisa menggerakan diri kita adalah diri kita sendiri.
Dan menurut saya, jika anda ingin mendapatkan motivator yang dapat menggerakkan hati dan langkah kita, sebaiknya kita meminta kepada Tuhan kita masing-masing, karena hanya DIA lah yang bisa memutuskan semua dan memberikan sentuhan batin kepada kita untuk dapat melangkah sesuai dengan porsi diri kita.
Saya pun sering ikut seminar-seminar motivasi seperti itu, dan jika saya menuruti apa yang motivator katakan itu banyak yang tidak sesuai dengan porsi diri kita. Karena yang tahu bagaimana diri kita adalah diri kita sendiri dan yang mampu menggerakkan langkah kita adalah diri kita sendiri. Orang lain hanya sebagai supporter dalam diri kita. Bayangkan saja jika pemain bola itu menuruti sorak atau perintah dari supporter, ya ya terus oper, oper ke kanan, teruss …. pasti pemain bola itu bingung dan tidak tahu malah gol atau tidak, jadi biarkan pemain bola itu bermain sesuai dengan porsi dirinya karena dirinya lah yang paling tahu harus menggiring bola kemana dan oper ke siapa.
Baiklah, ini bukan motivasi atau inspirasi tetapi ini hanya aspirasi dari seorang blogger naturalisasi, eh kok naturalisasi hehe, bukan bukan saya bukan naturalisasi tetapi orang pribumi asli.
Semoga bermanfaat saja. Terima kasih sudah membaca sudilah kiranya untuk memberikan komentar kepada tulisan ini.
@S_AdiFirmansyah