Kota Klaten Bersinar | Ada yang tahu Kota Klaten? Kota Klaten adalah kota kecil di Jawa Tengah yang terletak disebelah timur Yogyakarta dan sebelah seletan Surakarta. Jadi Kota Klaten ini diapit oleh Kota Budaya yaitu Solo dan Jogja.
Meskipun kecil, tetapi kota Klaten sebenarnya memiliki kekayaan yang banyak, baik dari sisi budaya maupun wisatanya.
Kabupaten Klaten ini memiliki motto Klaten Bersinar (Bersih, Sehat, Indah, Nyaman, Aman, Rapi)
Sebagian wilayah Kota Klaten terletak disekitar area Gunung Merapi atau sebelah barat laut Gunung Merapi. Kabupaten Klaten memiliki luas wilayah seluas 655,56 Km2. Jumlah penduduk berdasarkan sensus penduduk tahun 2003 sebanyak 1.121.000 jiwa, dan mayoritas beragama Islam. Kabupaten Klaten terbagi atas 26 Kecamatan yaitu Bayat, Cawas, Ceper, Delanggu, Gantiwarno, Jatinom, Jogonalan, Juwiring, Kalikotes, Karanganom, Karangdowo, Karangnongko, Kebonarum, Kemalang, Klaten Selatan, Klaten Tengah, Klaten Utara, Manisrenggo, Ngawen , Pedan, Polanharjo, Prambanan, Trucuk, Tulung, Wedi, dan Wonosari dan terdiri dari 401 kelurahan atau desa.
Dulu Kabupaten Klaten merupakan kota administratif. Namun sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 22 tahun 19999, tentang pemerintahan daerah, tidak diberlakukan lagi adanya kota administratif. Kota administratif berubah kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Klaten.
Kota Klaten ini termasuk kota yang strategis, karena berada pada jalur utama Jogja – Solo, sehingga hal ini baik untuk perkembangan Kota Klaten.
Asal mula kota Klaten ini cukup unik. Karena belum ada bukti nyata yang sebenarnya dari asal usul kota Klaten ini. Dari berbagai pandangan masyarakat, ada beberapa cerita yang muncul di masyarakat tentang asal usul Kota Klaten ini.
- Asal usul pertama menyebutkan asal mula kota Klaten berasal dari kata kelati, yang artinya adalah buah bibir. Seiring berjalannya waktu, kata kelati mengalami disimilasi pengucapan yang berubah menjadi klaten.
- Asal Usul kedua menyebutkan bahwa asal mula kota Klaten bermula dari keberadaan seorang kyai yang bernama Melati Sekolekan. Kyai Melati datang sekitar kurang lebih 560 tahun yang lalu ke Klaten yang dahulu masih berupa hutan belantara. Kyai Melati dikenal sebagai orang yang baik budinya dan sangat sakti sehingga perkampungannya selalu aman dari bahaya perampok. Semakin lama perkampungan tempat tinggal Kyai Melati semakin didatangi penduduk dan berkembang menjadi kota Klaten. Kemudian nama perkampungan tempat tinggal Kyai Melati diberi nama Dukuh Sekolekan. Nama ini diambil dari nama belakang Kyai Melati. Saat ini Dukuh Sekolekan berubah menjadi Sekalekan.
Beberapa Wisata budaya yang dapat kita lihat dari ratusan tahun yang lalu, yaitu Candi Prambanan dan Candi Sewu. Berikut beberapa wisata budaya yang dapat Anda kunjungi di Klaten.
- Candi Lumbung
- Candi Bubrah
- Candi Plaosan
- Candi Sojiwan
- Candi Asu
- Candi Merak
- Lokasi Petisalan sembahyang Sunan Kalijogo
- Makam-makam leluhur dan panembahan Kabupaten Klaten.
Untuk Wisata alamnya pun tak kalah menarik untuk dinikmati. Di Klaten terdapat beberapa wisata alam, di antaranya adalah:
- Taman Pemandangan Pring Cendani
- Gunung Watu Prahu
- Bekas Pesanggrahan Sunan Paku Buwono X
- Gua Kendil dan Gua Payung
- Sendang Kali Renoli
- Objek wisata Mata Air Cokro
- Desa wisata Soran Duwet
- Deles Indah
Nah, jika anda ingin berwisata alam sekaligus kuliner, di Klaten ada tempat makan yang bernama Warung Apung Jombor. Warung Apung ini terletak di daerah Rowo Jombor,Jimbung,Klaten. Sesuai namanya, warung Apung ini memang mengapung di waduk jimbung dan menu makanannya mayoritas ikan dan sea food. Silahkan mampir jika ke Klaten.