Sidoarjo Bukan Kota Mati – Sidoarjo, Kota dengan kisah yang mengharukan dan membuat semua orang yang mendengar Sidoarjo memusatkan pikirannya ke suatu peristiwa yaitu “Lumpur Lapindo”.
Melihat Kota Sidoarjo dalam acara Kopdar Blogger Nusantara 28-30 Oktober 2011 kemarin ternyata berbeda dengan apa yang saya pikirkan. Meski Kota Sidoarjo sebagian kecil Wilayahnya terendam lumpur, namun sungguh luar biasa kegiatan sehari-hari di Kota yang memiliki Visi “Terwujudnya masyarakat yang “Mandiri, Sejahtera dan Madani”” ini sangat ramai dan tidak patah semangat dalam membangun Kota Sidoarjo ini.
Meski tidak mengelilingi Kota Sidoarjo, namun aura semangat untuk maju di Kota ini sangat terasa, Sidoarjo Bangkit dari keterpurukan tersebut dan mulai membangun Kota yang benar-benar Mandiri,Sejahtera dan Madani.
Kegiatan Bisnis di Kota tersebut sangat tinggi, hal ini terbukti dengan adanya salah satu Perusahaan yang memproduksi Mie dan Snack yaitu “Suprama” milik PT. Surya Pratista Hutama.
Kota Sidoarjo masih menyimpan potensi yang sangat tinggi, meski sebagian wilayahnya yaitu sekitar 700 Ha atau 0,98% dari seluruh luas Wilayah Sidoarjo (71.434,25 Ha) telah terkena semburan lumpur panas Lapindo.
Sidoarjo ternyata kaya akan daerah industrinya, Kawasan Industri Kecil dan Menengah terdiri dari 72 sentra dan 42 jenis produk . Seperti Industri Tas, Sepatu, Gitar, dll. Dan yang terkenal adalah Tambak Udangnya.
Dengan semangat untuk maju, Sidoarjo akan menjadi Kota yang benar-benar mandiri. Sidoarjo membuka kesempata bagi para wirausaha-wirausaha luar untuk menanamkan investasinya di Kota ini. Karena Sidoarjo adalah kota industri yang memang wilayahnya dipenuhi dengan kawasan indutrial.
Saat ini, Pemerintah Sidoarjo tengah mempersiapkan dan memberdayakan UKM-UKM yang ada agar mampu bersaing dengan pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Dan Sidoarjo masih memiliki potensi untuk menjadi Kota yang mandiri, sejahtera dan madani. Sidoarjo ternyata Bukan Kota Mati 🙂
Sumber Gambar : dewey.petra.ac.id, hanyanulis.wordpress.com