Mengenal Lebih Dekat Suku Dayak Punan | Indonesia patut bangga karena memiliki banyak sekali budaya dan adat istiadat. Di setiap pulau-pulau di Indonesia memiliki beranekaragam budaya yang sangat berbeda dengan yang lain dan ini patut kita lestarikan.
Suku Jawa merupakan salah satu suku terbesar yang ada di Indonesia ini, yaps, oleh karena itu banyak sekali aktivitas baik dari segi ekonomi atau yang lainnya banyak tumbuh dan cepat berkembang di Pulau Jawa. Tapi, Indonesia itu luas, dan salah satu suku yang masih dibilang primitifi di Indonesia masih banyak, salah satunya adalah Suku Dayak Punan.
Punan merupakan salah satu rumpun suku Dayak yang ada di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Suku Dayak Punan ini juga tersebar di beberapa daerah yaitu Daerah Sabah dan Serawak, Malaysia Timur yang menjadi bagian dari Pulau Kalimantan.
Di Kalimantan Timur jumlah populasi mencapai 8.956 jiwa suku Punan yang tersebar di 77 lokasi pemukiman. Suku Punan memiliki 14 sub rumpun diantaranya Punan Hovongan, Punan Uheng Kereho dan Punan Kelay. Dihitung dari populasi keberadaan Dayak Punan ini kian tahun kian menurun bahkan cendrung punah. Tetapi walau demikian mereka tetap saja tak pula berubah dengan pola adat istiadad dari leluhur mereka yang dipercayai. Dan itulah Budaya yang harus dilestarikan di Indonesia ini.
Asal Usul Suku Dayak Punan
Dari cerita dan riwayatnya, leluhur mereka ini asal-usulnya datang dari negeri yang bernama “Yunan“ sebuah daerah dari daratan Cina. Mereka ini berasal dari sebuah keluarga salah satu kerajaan di Cina yang kalah berperang dan kemudian lari bersama perahu-perahu, sehingga sampai ke tanah Pulau Kalimantan. Dikarenakan di daerah ini mereka merasa aman, maka mereka tinggal dan menetap di Pulau Kalimantan.
Suku Dayak Punan Suku Primitif
Dari berbagai Suku Dayak, orang Punan ini merupakan suku yang paling terbelakang baik dari sisi budaya dan dari sisi kehidupan sehari-hari. Secara umum mereka agak primitif, hal ini ditandai dengan tempat tinggalnya yang berada di goa-goa, di anak sungai dan lain sejenisnya. Di zaman yang sudah serba modern ini, mereka pun belum mengenal pakaian yang layak yang dapat menutupi seluruh anggota tubuh. Dan yang membuat kita bertanya-tanya, kelompok mereka ini merasa takut bahkan sampai alergi dengan yang namanya sabun. Padahal kalau dikehidupan kita, sabun adalah barang yang sangat bermanfaat yaitu untuk membersihkan badan ketika waktu mandi.
Salah satu ciri yang menandakan mereka masih primitif adalah mereka selalu berpindah-pindah tempat tinggal, dari goa satu ke goa yang lain dan hidupnya selalu berkelompok dengan kelompoknya tersebut, biasanya kelompok turunan keluarga. Dan mereka akan menghindar dari kelompok kelompok manusia lain. Inilah mengapa mereka selalu berpindah-pindah tempat.
Makanan pokok mereka adalah umbi-umbian yang berasal dari hutan serta daging hewan hasil buruan. Dan mereka tidak memasaknya hingga matang bahkan terkadang akan dimakannya mentah-mentah, biasanya hanya dipanaskan dibawah terik matahari saja dan tidak memakai bumbu-bumbu seperti kalau kita memasak.
Kepribadian Suku Dayak Punan
Mungkin kita pernah mendengar kalau suku dayak adalah suku yang keras, tetapi dari berbagai Suku Dayak, orang Punan inilah yang paling ditakuti oleh Suku Dayak lainnya. Karena mereka memiliki kemampuan berperang yang baik hingga berani memenggal kepala orang dan memakan daging manusia.
Mereka pun selalu siap untuk berkelahi jika ada sesuatu yang menyerang baik itu dari kelompok lain atau dari binatang buas yang ada dihutan.
Kegiatan Suku Dayak Punan
Kehidupan sehari-hari mereka selalu berharap kekayaan alam. Untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan, mereka tidak membelinya dengan mata uang, tetapi dengan barter barang yang mereka miliki seperti hasil alam rotan, damar, kayu gaharu, sarang wallet dan barang-barang itu biasanya dibarter dengan garam, gula, tembakau atau rokok.
Karena mereka enggan untuk bertemu dengan orang lain kecuali kelompoknya, pada waktu tukar menukar barang Suku Punan ini tidak bertatap muka secara langsung untuk melakukan pertukaran barang, tetapi mereka hanya menempatkan barang yang ingin ditukar disuatu tempat dan akan mengambilnya hasil pertukaran tersebut setelah orang yang menukar itu tidak berada ditempatnya.
Itulah gambaran singkat mengenai Suku Dayak Punan dikehidupan sehari-harinya. Dan kita patut bangga memiliki Suku seperti ini di Indonesia. Meskipun masih dibilang primitif setidaknya kita harus mengenal dan kalau bisa malah berkunjung ke tempat mereka sehingga mereka tidak merasa terasingkan di negeri yang kaya raya ini.
Artikel ini saya sadur dari http://forum.kompas.com/kalimantan/43857-kehidupan-suku-dayak-punan.html , tetapi sudah saya tulis ulang dengan bahasa saya. Dan semoga artikel budaya “Mengenal Lebih Dekat Suku Dayak Punan” ini bisa bermanfaat bagi kita dan menambah rasa cinta kita terhadap tanah air Indonesia.
Seperti rekaan saja. Anda belum banyak kenal tentang kehidupan dan sejarah suku2 termasuk suku punan. Kalo belum jelas apa yang mau ditautkan kepada crrita punan fatal diteruskan karena menerawang kehidupan suku punan yang dapat merugikan suku. Maksud kata primitif ditujukan kepada punan itu seperti apa? Modern itu seperti apa? Kamu yang sok tau menulis kisah kehidupan orang punan pada hanya tau mendengar cerita burung kebenarannya tak ada punan dirugikan